085211946601

Khutbah tentang kepemimpinan

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِأَدَاءِ الْأَمَانَةِ.
أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ ذُوء الْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ.
وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الرِّسَالَةِ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ ومن والاه
. اَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ

Jamaah Yang dirahmati Allah SWT..
Di antara tugas kita sebagai pemimpin adalah menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya. Amanah yang diemban dari orang-orang yang memberikan amanah itu kepada kita. Dalam konteks paling kecil, tentu amanah itu diberikan oleh diri kita kepada kita sendiri, sebagai manusia, sebagai khalifah di bumi.
         
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi

Di dalam ayat tersebut ma’na dari kholifah adalah manusia
Dalam konteks yang lebih luas lagi, kita menjadi pemimpin di keluarga, di kelas, di kantor, ataupun di organisasi.

Jamaah yang di rahmati Allah SWT..
Sekarang ini kita memasuki bulan – bulan politik, dimana sebentar lagi kita akan memilih kepala daerah masing – masing
kita semua penting untuk mengingatkan calon-calon pemimpin kita untuk tidak hanya memegang amanah yang kita titipkan kepada mereka, tetapi juga menunaikannya kepada kita sebagai rakyat yang diwakili, sebagai rakyat yang menjadi tuan bagi mereka.

Jamaah yang di rahmati Allah SWT..
Salah satu yang bisa menjadikan inspirator kepada kita adalah Rasulullah SAW..
Rasulullah SAW adalah :
– Pemimpin yang adil
– Pemimpin yang cerdas
– Pemimpin bijaksana
– Pemimpin yang mampu memeberikan motivasi kepada para sahabatnya
Jamaah yang dirahmati Allah ….
Rasulullah SAW adalah pemimpin yang adil, beliau memperlakukan semua orang dengan adil tanpa memandang suku, ras dan agama

Salah satu dari bentuk keadilan Rasulullah SAW adalah penerapan hukum Islam tentang hukum potong tangan di dalam Islam
Rasulullah SAW bersabda di dalam hadist yang panjang :
فَقَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمِ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ، وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمِ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ، وَايْمُ اللهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا»

‘Wahai manusia, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah jika ada orang yang mulia (memiliki kedudukan) di antara mereka yang mencuri, maka mereka biarkan (tidak dihukum). Namun jika yang mencuri adalah orang yang

lemah (rakyat biasa), maka mereka menegakkan hukum atas orang tersebut.

Demi Allah, sungguh jika Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya’” (HR. Bukhari no. 6788 dan Muslim no. 1688).

Hadist menunjukkan betapa adilnya Rasulullah SAW dalam menjalankan hukum Islam.
Jamaah yang di rahmati Allah…
Rasulullah SAW selain pemimpin yang adil beliau juga pemimpin yang cerdas, meskipun Rasulullah SAW mendapatkan gelar Al Umm Rasulullah SAW adalah sosok pribadi yang cerdas, kecerdasanya di gambarkan dalam perang Uhud,

dimana strategi perang yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW selalu mendapatkan hasil kemenangan, akan tetapi ketika perang uhud Startegi perang yang di terapkan oleh Rasulullah SAW tidak di jalankan oleh sebagian para sahabat, yang menjadikan Islam mengalami kekalahan pada waktu itu, hingga Rasulullah SAW terluka ketika perang uhud tersebut, kejadian tersebut Allah SWT abadikan di dalam Al Qur’an

إِذْ تُصْعِدُونَ وَلَا تَلْوُونَ عَلَىٰ أَحَدٍ وَالرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ فِي أُخْرَاكُمْ فَأَثَابَكُمْ غَمًّا بِغَمٍّ لِكَيْلَا تَحْزَنُوا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَا أَصَابَكُمْ ۗ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

153. (ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas kamu Kesedihan atas kesedihan[240], supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Jamaah yang dirahmati Allah…
Selain Rasulullah SAW adil, cerdas, beliau juga adalah sosok yang bijaksana, salah satu kebijaksanaan beliau adalah mengambil keputusan dengan bermusyawarah hal ini Rasulullah SAW terapkan dalam perang Ahzab (Parit), dimana usulan ini adalah dari salah sahabat yang bernama Salman Al Farisi, yang kemudian Rasulullah SAW menerima ide tersebut dan dari ide tersebut mendapatkan hasil yang terbaik yaitu kemenangan umat Islam, yang kemudian Allah SWT abadikan di dalam Al – Qur’an

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا نِعۡمَةَ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡ اِذۡ جَآءَتۡكُمۡ جُنُوۡدٌ فَاَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِمۡ رِيۡحًا وَّجُنُوۡدًا لَّمۡ تَرَوۡهَا‌ ؕ وَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرًا

9. Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya[1204]. dan adalah Allah Maha melihat akan apa yang kamu kerjakan.

Jamaah yang dirahmati Allah…
Masih banyak lagi dalil di dalam Al – Qur’an maupun hadist yang menerangkan tentang bagaimana cara Rasulullah SAW menjadi pemimpin atau leadership yang perlu kita contoh, ketika kita mempunyai pemimpin yang terbaik maka terwujudlah sebuah kelompok atau Negara
– Negara yang penuh dengan kebaikan
– Negara yang mencintai perdamaian
– Negara yang berada dalam lindungan Allah SWT
Dimana Negara tersebut Allah SWT gambarkan

negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.

Jamaah yang dirahmati Allah SWT…
Baldatun Thoyyibun Warobbun ghofur mempunyai penafsiran masing-masing
1. Menurut Imam Ibnu Katsîr mengatakan: “negeri yang sama sekali tidak ada lalat, nyamuk, kutu. Hal itu karena cuaca yang baik, alam yang sehat, dan penjagaan dari Allâh, agar mereka mentauhidkan-Nya dan

beribadah kepada-Nya”[3].

2. Menurut Imam An – Nawawi Baldatun Thoyyibatun mempunyai ma’na Negeri yang aman, negeri yang damai dan dijauhkan malabahaya baik dari manusia atau dari hewan
3. Ada juga yang berpendapat
a. Negeri yang selaras antara kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.
b. Negeri yang penduduknya subur dan makmur, namun tidak lupa untuk bersyukur.
c. Negeri yang seimbang antara kebaikan jasmani dan rohani penduduknya.
d. Negeri yang aman dari musuh, baik dari dalam maupun dari luar.

e. Negeri yang maju, baik dalam hal ilmu agama maupun ilmu dunianya.
f. Negeri dengan penguasa yang adil dan shalih, dan penduduk yang hormat dan patuh.
g. Negeri yang di dalamnya terjalin hubungan yang harmonis antara pemimpin dan masyarakatnya,
Jamaah yang dirahmati Allah..
Alhamdulillah… baru saja Negara tercinta Indonesia melantik presiden dan wakil president yang baru, sebagai warga Negara yang baik, selain mengawal program – program dari president kita juga mendoakan president kita, dengan harapan

– Semoga President dan wakil president kita Allah berikan kesehatan
– Semoga president dan wakil president kita menjadi pemimpin yang amanah
– pemimpin yang bertanggung jawab,
– pemimpin yang tidak korupsi,
– pemimpin yang selalu memikirkan kemajuan Negara dan kesejahteraan rakyatknya, sehingga menjadi Negara Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur.. Amiin Ya Roobal Alamiin..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *