Surah
Al Baqarah adalah urutan surah yang kedua dalam urutan Al Qur’an, surah Al
Baqarah berjumlah 287 ayat kalau di aplikasi 286 ayat jumlah kalimatnya 3100 kalimah
dan hurufnya 25 500 huruf, inilah hebatnya ulama’ zaman dulu benar2 menyibukkan
dengan Al – Qur’an mulai dari meneliti setiap hurufnya memahami setiap
kalimatnya dilakukan secara teliti, makanya kesalahan besar kalau ada orang
yang tidak menganggap ulama’ kepinginya langsung Al – Qur’an dan hadist kalau
tidak ada dalilnya tidak mau melakukan dan parahnya orang yang mengatakan itu
tidak pernah mengaji.
Surah
Al – Baqarah di ambil dari ayat 67 – 73 dimana di dalam ayat itu di terangkan
ada Bani Isra’il yang membunuh anak ponakan karena terkait dengan warisan,
meamng dari dulu itu bab waris paling riskan makanya di dalam Al – Qur’an Allah
SWT sudah mengatur terkait dengan bab waris dan sebelum bab waris Allah SWT
sudah mengingatkan dengan kalimat saling berbagi, setelah di bunuh kemudian
mayatnya di buang di jalan keramaian, melihat kejadian itu kemudian bani Israil
melaporkan kepada Nabi Musa a.s dan melaporkan prihal tersebut kemudian
mengatakan “ Wahai nabi Musa tolong tanyakan kepada Allah SWT apa yang harus
kami lakukan..”?? kemudian Nabi Musa bermunajat kepada Allah SWT dan mengatakan
“ Kamu disuruh untuk menyembelih sapi, mendengar jawaban tersebut Bani Isra’il
menjawab dengan tertawa “ Wahai Nabi Musa apa hubunganya Sapi dengan
kematian..? kemudian Nabi Musa menjawab “kalau kamu mau tahu siapa pembunuhnya ikutin
aja .. kalau gak mau tahu jawabanya ya gak usah ikutin..” kemudian Bani Isra’il
mengikuti perintah Nabi Musa, akan tetapi perintahnya Nabi Musa tidak langsung
dilaksanakan tapi malah bertanya “Tolong tanyain kepada Allah SWT Sapinya
seperti apa..? kemudian Nabi Musa menjawab “Sapinya tidak perawan dan tidak
janda..kemudian Bani Israil bertanya lagi “ Tolong tanyakan ke Allah SWT
warnanya apa..? kemudian di jawab oleh Allah SWT “ Warnanya Kuning keemasan ..”
kemudian bani Israil bertanya lagi “ Tolong tanyakan ke Allah SWT “ Bisa di
jelaskan sapinya seperti apa..? kemudian Allah SWT menjawab sapi itu bersih
sehat dan tidak digunakan untuk menggarap lading atau bajak sawah ..” mendengar
jawaban tersebut Bani Isra’il kesulitan untuk mencari sapi yang dimaksud, Nah…
kemudian siapakah yang punya sapi tersebut..?
Didalam
kitab Tafsir Lubaid Tafsir An – Nawawi di terangkan bahwa dulu ada orang tua
bani Isr’ail yang sholeh, dia punya anak laki – laki dan punya sapi, sapi
tersebut dilepas di hutan sambil berdo’a “ Allahumma Ini Astaudaatska hadizil
Ujlah Li’Ibni “ Ya Allah aku titipkan
sapi ini untuk anak-ku, do’a ini adalah do’a untuk memanggil tersebut, kemudian
bapaknya ini meninggal meninggal dan anaknya sudah menjadi dewasa, anak ini
mempunyai kebiasaan yang unik kebiasaan yang pertama adalah
1.
فكان
يقسم اليل اثلاثا يصلي ثلثا وينام ثلثا ويجلس عند راس امه ثلثا
Setiap malam malaksanaka sepertiga malam qiyamullail. Sepertiga
malam tidur sepertiga malam duduk di deket kepala ibunya, kemudian di
laksanakan sampai pagi paginya seseorang tersebut mencari kayu bakar kemudian
di jual dan hasil jual kayu bakar di bagi
2.
يتصدق
ثلثا وياكل ثلثه ويعطي والدته ثلثا
Sepertiga untuk sedekah, sepertiga untuk makan sepertiga di
kasihkan ke ibunya
Suatu ketika ibunya menyuruh anaknya untuk menjual sapi tersebut,
dalam hal ini ada yang unik, sapi tersebut di lepas di hutan lepas kemudian anaknya
tidak bisa mencari sapi tersebut kemudian ibunya memberikan cara untuk
memanggil sapi tersebut yaitu dengan mengucapkan do’a “ Allahumma Ini Astaudaatska hadizil Ujlah
Li’Ibni “ sapi tersebut datang menhampiri pemuda tersebut setelah dapat sapinya
kemudian ibunya menyuruh jual sapi tersebut ke pasar, kemudian anaknya bertanya
“ Bikam Abiaha..(Sapi ini mau di jual berapa..?
Ibunya menjawab “ bitsalatsali dananir..”
Kemudian Allah SWT menyuruh malaikat untuk datang ke pasar dan
menyuruh membeli sapi tersebut, malaikat tersebut bertanya ..
” Bikam Tabi’a Hadzihil Baqarah..(Berapa kamu jual sapi ini..?
Kemudian pemuda itu menjawab “bi tasalasati dananir rodhia
walidati..”( kata ibu ku 3 Dinar ) kemudian malaikat ini bilang “ saya beli 6
dinar tapi kamu gak usah bilang sama ibumu..? kemudian pemuda itu menjawab
“ saya gak berani mengambil uangmu tanpa ridho orang ibuku.. kemudian
pemuda tersebut pulang dan menceritakan peristiwa tersebut kemudian di esok
harinya pemuda tersebut ke pasar lagi, kemudian malaikat menanyakan lagi
“ Sapi ini mau jual berapa..? peumuda tersebut mengatakan ibuku menyuruhku menjual 6 Dinar, kemudian
malaikat itu bilang saya beli 12 dinar tapi kamu gak usah ngomong ibu kamu,
pemuda tersebut bilang “ Saya tidak berani mengambil uangmu tanpa ridho ibuku..
kemudian pemuda tersbut menceritakan tersebut ke ibunya mendengar cerita dari
anaknya kemudian ibunya mengatakan “ Wahai anakku yang datang kepadamu adalah
malaikat yang berbentuk manusia, besok kalau malaikat tersebut datang lagi untu
menawar sapi tersebut katakana kepadanya “ Ata’muruna An- Nattabi’ Hadzihil
Baqoroh am la.. (boleh gak saya jual sapi ini..) ? kemudian malaikat itu bilang
sampaikan ke ibumu “ nanti ada segerombolan orang yang mencari sapi yang
seperti yang kamu miliki, dan bilang kepada orang tersebut “Saya tidak akan
menjual sapi ini kecuali dengan harga berat sapi ini di ganti dengan timbangan
emas atau dinar akhirnya dengan penuh kesusahan mencari emas sebanyak itu
sampai hampir gagal untuk melaksanakan perintah tersebut
Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah tersebut adalah :
1.
“ Utamakanlah
adab dari pada ilmu ketika kita berhadapan dengan orang tua..” Setinggi apapun
pendidikan anda mau itu S1, S2, bahkan sampai profesorpun kalau dengan orang
tua kita harus sami’na wa atho’na
2.
Salah
satu kunci kesuksesan seseorang adalah do’a dari orang tua terutama ibu,
makanya kalau kita melihat orang – orang yang sukses orang – orang kaya pasti
orangnya sangat sayang dan peduli dengan orang tua
3.
Jangan
pelit terhadap orang tua, terutama dalam hal sedekah,
Mari
kita doakan kedua orang tua kita semoga Allah SWT memberikan kesehatan, panjang
umur dan Allah bombing terus taqarrub ilallah dan bagi orang tua kita yang
sudah di panggil oleh Allah SWT semoga Allah SWT kumpulkan bersama Auliya’
Syuhada dan Sholihin. AMiin