Panorama Serpong 10 September 2021 / 02 Shafar 1442 H
الحمد لله الذي خلق السموات من غير مثال .
والذي فرض الصلاة على عباده المؤمنين والمؤمنات.
وجعلها عمادا لهذه الدين القويم وجعلها اصولها الاعمال الصالحات
فرض علينا ربنا سبحانه وتعالى خمس صلوات في خمسة اوقات
اشهد ان لااله الاالله وحده لاشريك له.
واشهد ان محمدا عبده ورسوله لانبي بعده
اللهم صل وسلم على سيد النبي الكريم.
واالرسول السيد السند العظيم
سيدنا ومولانا محمد وعلي ال وصصحبه اجمعين
(اما بعد)……
Jamaah yang dirahmati Allah..
Salah satu cara untuk mecintai baginda Nabi besar Muhammad SAW adalah bershalawat
- Dengan Shalawat kita mengagungkan Nabi Muhamad SAW
- Dengan Sholawat kita ungkapkan sebagai bentuk Rasa Syukur kepada Allah SWT karena wasilah baginda Nabi Muhammad SAW kita mengenal agama Islam
- Dengan Shalawat kita mengharap Syafaat agung untuk umatnya baginda Nabi besar Muhammad SAW
Jamaah yang dirahmati Allah SWT
Didalam Al-Qur’an Allah berfirman :
- Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230].
Didalam ayat tersebut Allah memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada baginda nabi Muhammad SAW, bahkan didalam ayat tersebut Allah sendiri dan Malaikat- NYA juga bersholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Didalam penafsiran ayat tersebut ada sebagian ulama’ yang menafsiri bahwa Sholawat nya Allah, Sholawatnya Malaikat, dan Sholawatnya orang beriman mempunyai Ma’na yang berbeda
- Sholawatnya Allah SWT mempunyai ma’na “LIRRAHMAT” memberikan Rahmat kepada baginda Muhammad SAW
- Sholawatnya Malaikat mempunyai ma’na “LIDDO’A” atau mendoakan
- Sholawatnya Malaikat mempunyai ma’na “LITTA”DHIM” atau mengagungkan
Adapun lafazh sholawat yang paling pendek adalah sholawat Jibril yaitu
“SHOLLOWWOHU AL A MUHAMMAD”
Adapun kalimat yang di contohkan oleh baginda Nabi besar Muhammad SAW adalah
“ALLAOHUMMA SHOLLI ALA MUHAMMAD”
Didalam pelafazhan sholawat ada perbedaan pendapat terkait penggunaan kalimat “SAYYIDINA”
Ada sebagian ulama’ yang melarang menggunakan kalimat “SAYYIDINA” karena kalimat “SAYYIDINA” mempunyai ma’na tuhan seperti yang dituliskan didalam kitab Abi Jamroh “ASSAYIDU HUWALLAH” “yang menjadi Sayyid adalah Allah SWT, akan tetapi… ada sebagian ulama yang menganjurkan menggunakan kalimat “SAYYIDINA” karena mempunyai ma’na ‘PEMIMPIN” seperti halnya dituliskan didalam Al-Qur’an surah Ali Imran
Ada juga sebagian ulama’ yang membolehkan menggunakan kalimat “SAYYIDINA” kecuali ketika lafazh Muhammad jatuh setelah lafazh Allah seperti kalimat
LAA.. ILAHA ILLAH MUHMMADURRASULULLAH” karena ketika di kasih kalimat “SAYYIDINA” pasti kalimat tersebut mempunyai arti tuhan
Menurut syeikh Malaway didalam kitab Kifayatul Awam diterangkan bahwa ulama’ sepakat jumlah para nabi dan Rasul berjumlah 314 semua terkandung didalam kalimat “MUHAMMAD” maka ketika kalimat ini di urai akan menjadi
Tiga Mim : 270
Satu Ha’ : 9
Satu dal : 35
Maka pada nama beliau yang mulia itu terdapat isyrat bahwa semua kesempurnaan yang ada pada sekalian Rasul ada juga pada baginda Nabi besar Muhammad SAW.
Salah satu cara agar do’a kita diijabah oleh Allah SWT adalah mengawali dengan sholawat, karena ketika sesuatu tidak diawali dengan sholawat maka hal tersebut akan terputus keberkahanya, seperti hadistnya Nabi Muhammad SAW
كل كلام لا يبدا فيه بذكرالله ثم بالصلاة علي فهو اقطع اكتع
Kemudian di hadist yang lain :
مَامِنْ دُعَاءٍ اِلَّا بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّمَاءِ حِجَابٌ حَتَّي يُصَلِّي عَلَيَّ, فَاِذَا صَلَّي عَلَيَّ اِنْخَرَقَ ذَلِكَ اْلحِجَابُ وَرُفِعَ الدُّعَاءُ (متفق عليه)
“Tak seorangpun hamba yang berdo’a kecuali antara dia dan langit ada penghalang, sampai dia mebaca Sholawat kepadaku, jika dia sholawat kepadaku maka penghalang itu bedah dan Do’anya dingkat oleh Allah SWT..”