- Ma’na Sholat
Ada seorang anak kecil yang ditanya oleh gurunya, “Anak – anak kalian setiap hari sholat gak..?” “Sholat.. pak..!! jawab dengan tegas murid tersebut. Sekarang saya mau Tanya kepada kalian..? arti dari sholat itu sendri apa..? dari sekian anak yang belajar ada yang nyelatuk “Ibadah pak..!!” “ Siapa yang jawab..?? “jawab bapak guru, kemudian anak tersebut di panggil kedepan dan ditanya, coba nak apa arti Sholat..?” “Ibadah pak..” lalu arti ibadah apa..? “Sholat pak..” anak itu menjawab dengan polosnya, artinya anak tersebut tidak mampu menjawab jawaban dari pak gurunya.
Begitu juga dengan kebanyakan orang dizaman sekarang ini tidak tahu arti dari sholat padahal sholat dilaksanakan setiap harinya bahkan sampai 5 kali sehari (melebihi minum Obat hehhee..) ilustrasi diatas anak kecil yang tidak paham tentang ma’na Sholat, tapi zaman sekarang ini tidak hanya anak kecil bahkan orang tua pun tidak tahu arti dari sholat itu, loo.. kok orang tua…iya karena saya juga ngajar orang tua atau saya sebut DUET yang artinya Diatas Usia Empatpuluh Tahun hehehe.. itupun kalau saya Tanya apa arti Sholat bu..? jawabnya “Dulu saya inget pak Ustadz sekarang saya Lupa…” ohhh begitu yaa bu…? Yang bener itu dulu gak tahu sekarang lupa..” hehehhe, itulah pentingya kenapa kitab Ta’limul Muta’allim mengingatkan kepada kita untuk pentingnya belajar Fiqih, sebentar saya tulis Syi’irnya.
Syair tersebut memberi tahu kepada kita pentingnya belajar Fiqih, nah..waktu yang tepat untuk belajar fiqih adalah diusia Dini agar hasil yang didapatpun maksimal.
Its Ok.. kita masuk ke pelajaran inti yaitu Difinisi Sholat atau makna Sholat. Makna Sholat mempunyai 2 definisi, makna Secara Bahasa atau Lughoh atau Ma’na secara Isthilah, Sholat diartikan secara Bahasa artinya Do’a, la kok Do’a.. iya karena hampir semua bacaan yang ada didalam sholat mengandung Do’a, coba perhatikan mulai dari awal ada Niat, terus Do’a Iftitah, AlFatehah pun isinya Do’a Bacaan Ruku’ Do’a I’tidal kemudian Tasbih lagi, kemudian Do’a diantara dua Sujud Kemudian Sujud lagi bacaan Tahiyyat akhir dari tahiyyatpun ditutup dengan do’a lalu salam, jadi ada 4 Do’a setiap satu Rakaat dan tambah Do’a setelah Tahiyyat, itulah kenapa ulama mengartikan Sholat itu Do’a karena hampir semua isinya Do’a. ada juga yang mengartikan Sholat adalah kalimat yang berada didalam sholat yang menggunakan bahasa arab dan mengandung Do’a, definisi yang kedua ini saya setuju karena di akhir zaman ini banyak sekali orang orang aneh seperti ada yang mengaku sebagai nabi, ada orang yang mengaku sebagai Malikat dan yang paling aneh lagi kok ada pengikutnya..? hehehehe… nah.. sebagian dari orang yang aneh ada yang mengajarkan kalau sholat boleh menggunakan bahasa selain arab, bahasa Indonesia misalkan atau bahasa yang lain jadi misalkan kita mengawali sholat yang biasanya “Allahu Akbar” diganti dengan kalimat “Allah Maha Besar” Surah Al-Fatehah di baca artinya bukan arabnya ini kan aneh bin ajaib bahkan bisa dikatakan Bid’ah yang dholalah Bid’ah yang sesat yang wajib ditinggalkan, definisi ini yang kedua ini yang akan membantah orang-orang aneh yang membolehkan sholat menggunakan selain bahasa arab.
Jadi intinya Sholat secara bahasa artinya adalah Do’a lalu arti Do’a itu sendiri apa..? Doa adalah kalimat perintah dari orang yang jabatanya rendah ditujukan kepada orang yang mempunyai jabatan tinggi atau disebut dengan Tholab (meminta) didalam kitab sastra arab atau kitab Balaghoh di terangkan bahwa perintah itu ada 3 :
- Perintah yaitu suatu kalimat perintah yang keluar dari orang yang mempunyai jabatan tinggi ditujukan kepada orang jabatanya rendah, misalkan pak Presiden memerintah kepada mentrinya “Saya perintahkan kepada kalian kepada mentri untuk bekerja lebih serius dan lebih cepat, saya akan menindak serius bagi mentri – mentri yang korupsi”.
- Tholab (Do’a) yaitu kalimat perintah yang keluar dari orang yang jabatanya rendah ditujukan kepada orang yang mempunyai jabatan tinggi, kalau Do’a kalimat perintah yang keluar dari dari seorang ditujukan kepada sang Kholiq yaitu Allah (Subhanahu Wa Ta’ala), misalkan contoh Tholab yaitu ada peresmian jalan tol baru kemudian didalam event tersebut ada acara potong pita yang dilaksanakan oleh Presiden kemudian guntingnya di serahkan kepada Presiden dengan mengucapkan “Bapak acara intinya sudah dimulai, ini guntingnya, nanti tolong bapak yang gunting ..” itu adalah salah satu contoh didalam tholab. Kemudian contoh Do’a, seorang hamba berdoa kepada Allah (Subhanahu Wa Ta’alaa) “Ya Allah….. berikanlah kami kesehatan, kemudahan dan kelancaran, kalimat kesehatan, kemudahan, kelancaran itu semuakan perintah tapi perintah yang tidak bisa dilaksanakan oleh Makhluq.
- Iltimas yaitu kalimat perintah yang keluar dari orang yang mempunyai jabatan yang sama. Misalkan pegawai kantor memerintahkan kepada temenya lewat telpon “Broo.. tolong belikan saya nasi Padang ya, nanti uangnya saya kasih kalau sudah di kantor
Itulah pembagian tentang kalimat perintah didalam berkomunikasi, nada dan kalimatnya pun berbeda tidak boleh disamakan, misalkan merintah Presiden, kita gak boleh mengucapkan dengan ucapan yang tidak sopan, misalkan : “Brooo.. ini nanti tolong pitanya di gunting ya..,!!!” kalau pakai kalimat ini bahaya, bisa bisa besok di mutasi ke tempat lain masih bagus kalau di mutasi kalau di keluarkan … ?? hehhehe, begitu juga dengan Do’a kalimat yang digunakan harus yang sopan bahkan dalam bab ini disertai dengan Khusyu’ dan Tawadhu’ karena apa..? karena Dzat yang punya ini semua..lingkupnya lebih luas dari pada presiden, bahkan presiden wajib tunduk sama Dzat yang punya ini semua yaitu Allah (Subhanahu Wa Ta’ala).
Itulah indahnya ilmu komunikasi, itu semua diajarkan didalam Al-Qur’an hadist dan para ulama’
- Sejarah di syariatkanya Sholat
Salah satu oleh- oleh yang didapat dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah Sholat, dimana ketika itu Rasulullah SAW mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan Sholat 50 waktu setiap harinya, lalu Nabi Musa a.s menyuruh kepada Rasulullah SAW untuk meminta keringanan kepada Allah SWT hingga sampai menjadi 5 Waktu, kita pasti tahu lah, peristiwa tersebut mungkin sebagian dari kita ada yang langsung membaca dari Al-Qur’an dan Hadist, mungkin ada yang membaca lewat bacaan buku karena mungkin belum bias baca Al-Qur’an, bahkan mungkin ada yang hanya mendengar dari para Ustadz dan Da’I karena malas membaca, hehehhe.. tapi yang jelas Sholat adalah perintah utama yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW ketika peristiwa Isra’ dan Mi’raj.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan peristiwa Isra’ dan Mi’raj diusia 50 Tahun yaitu dimana Rasulullah SAW ditinggal oleh Istri tercintanya yaitu Siti Khadijah dan ditinggal oleh pamanya Abu Tholib, Rasulullah SAW sangat sedih sekali karena ditinggal oleh orang – orang yang dicintainya yang kemudian di hibur oleh Allah SWT lalu terjadilah peristiwa Isra’ dan Mi’raj, saya ingin menyinggung sedikit kepandaian dari Siti Khadijah, salah satunya adalah ketika Rasulullah SAW mendapatkan wahyu pertama kali Rasulullah SAW sangat takut sekali Karena sebelumnya belum pernah ketemu malaikat rasulullah pada waktu itu badanya gemetaran bahkan ketika di tuntun oleh Malaikat Jibril membaca Iqra’ sampai tiga kali baru Rasulullah bisa mengikuti malaikat Jibril membaca Iqro’, ketakutan Rasulullah SAW itu sampai ke rumah dimana pada waktu itu siti Khadijah merasa Khawatir karena Rasulullah SAW badanya panas, gemetar dan mengatakan “ Zammiluuuniiii…” artinya kemulin aku kemulin aku hingga beberapa hari, hingga kemudian hari malaikat Jibril mendatangi Rasulullah yang kedua kali, Rasulullah masih merasa takut dan bertanya kepada Siti Khadijah “ Wahai Istriku Apakah yang saya lihat itu Malaikat atau Syaitan..? “ kemudian Siti Khadijah membuka kerudungnya dan mengatakan “apakah yang kamu lihat itu masih kelihatan apa sudah hilang..?” kemudian Rasulullah menjawab “Sudah hilang wahai Istriku..” kemudian Siti Khadijah menjawab “itu adalah malaikat karena malaikat tidak mungkin melihat aurat manusia” itulah salah satu kecerdasan dari siti Khadijah masih banyak lagi kecerdasan yang dimiliki oleh siti Khadijah kalau saya tulis disini bias jadi satu buku sendiri hehehehhe….
Ada yang bertanya lalu apakah Rasulullah SAW itu melaksanakan Sholat sebelum peristiwa Isra’ dan Mi’raj melihat sejarah Rasulullah usian nya 50 Tahun…? Didalam bab ini para ulama’ sepakat bahwa Rasulullah SAW melaksanakan Sholat sebelum ada peristiwa Isra’ dan Mi’raj akan tetapi para ulama berbeda pendapat dalam hal waktu pelaksanaanya, ada yang berpendapat bahwa pelaksanaanya 2 Rakaat Shubuh 2 Rakaat Malam ada yang berpendapat 2 Rakaat Subuh 2 Rakaat Isya’ bahkan ada yang berpendapat bahwa Rasulullah SAW melaksanakan sholat sepertiga malam akhir yang kemudian diikuti oleh sebagian sahabat lalu ketika ada perintah Sholat maka sholat yang biasa dilaksanakan oleh Nabi berangsur angsur di tinggalkan dikhawatirkan nanti para sahabat menganggap itu adalah Wajib
- Hikmah disyariatkanya Sholat
Segala apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kita pasti ada Hikmahnya seperti Puasa hikmahnya banyak sekali diantaranya dalam hal kesehatan puasa bisa membuat kita lebih sehat, seperti apa yang di sabdakan oleh Rasulullah SAW
Selain itu juga hikmah puasa adalah agar kita diberikan mahkota ketaqwaan dari Allah SWT, dan masih banyak lagi hikmah dari puasa, InsyaAllah dibuku saya selanjutnya saya akan menerangkan tentang hikmah disyariatkannya puasa.
Begitu juga dengan sholat, ada beberapa point Hikmah disyariatkanya Sholat :
- Keagungan Sholat itu sendiri
Mungkin dari sebagian kita ada yang pernah mendengar bahkan mungkin ada yang pernah mengatakan “Ah… Sholat itu nomer 2 nomer satu membaca 2 kalimat Syahadat, itu adalah ungkapan yang menurut saya ada unsur meremehkan, meremehkan sholat itu termasuk Dosa besar, bahkan ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa kalau ada orang Islam yang tidak melaksanakan sholat karena meremehkan sholat maka orang tersebut sudah keluar dari Islam dikarenakan ada Hadistnya Nabi Muhammad SAW
akan tetapi kalau ada yang meninggalkan Sholat karena lalai atau keadaan maka orang tersebut tidak sampai keluar islam akan tetapi termasuk orang yang Fasiq.
- Hubungan Khusus antara Hamba dengan Khaliq
Salah satu kenikmatan yang terbesar sebagai orang yang beriman kepada Allah SWT adalah melaksanakan Sholat, karena didalam sholat terdapat rasa Tawadhu’ sebagai makhluq, artinya merasa rendah tidak ada apa-apanya dihadapan Allah SWT karena segala sesuatu yang ada di alam semesta ini semuanya milik Allah SWT, kemudian didalam sholat terdapat rasa kepasrahan, artinya segala urusan yang sedang kita kerjakan semuanya diserahkan kepada Allah SWT, kita punya masalah pasrahkan kepada Allah SWT, kita punya hutang pasrahkan semua kepada Allah SWT, kemudian didalam sholat merasa aman dan nyaman, artinya segala apa yang ada dialam semesta ini adalah kehendak Allah SWT, ketika kita sholat kita berada didalam naunga-NYA keamanan dan kenyamanan tersebut diibaratkan seperti orang tua mengayomi anak-anaknya dari hal-hal yang berbahaya dan didalam sholat juga terdapat jalan keselamatan dan kebahagiaan sebagaimana yang sudah dituliskan didalam Al-Qur’an :
….
Itu semua adalah kenikmatan didalam Sholat, itulah semestinya yang dirasakan oleh orang yang sedang melaksanakan Sholat, bukan sebaliknya merasa berat dan malas ketika melaksanakan Sholat, toh kalau Sholat hanya kepingin baik dihadapan manusia akan tetapi amalnya bertebaran dihadapan Allah SWT Naudzubillah..